Sikap Kurang Sopan, Oknum Pengelola Wisata Pantai Tirta Ayu Balongan ‎

Sikap Kurang Sopan, Oknum Pengelola Wisata Pantai Tirta Ayu Balongan ‎

Spread the love

Ungkapberita.com | Indramayu – Aksi sangat mencoreng citra destinasi pariwisata di Indramayu kini terjadi, tepatnya di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, dialami oleh wartawan yang sedang liputan hendak mewawancarai pengelola Pantai Tirta Ayu.



‎Dalam peristiwa itu terjadi disaat rekan saya hendak mewawancarai pengelola pantai, namun dengan nada sinis menolak. “sana nanti lagi sibuk” cetus Oknum pengelola Pantai Tirta Ayu

‎Bukan kali ini terjadi mendapat perlakuan seperti itu oleh oknum pengelola Pantai Tirta Ayu. “Responnya sangat tidak baik kepada media yang meliput,” ucap adi.

‎Ditempat yang berbeda dari salah satu anggota satuan Polres Indramayu yang sedang memantau situasi dan kondis, malah mendapat perlakuan kurang baik pula. Dengan nada lantang mempertanyakan identitas anggota polres tersebut dan menganggapnya polisi gadungan, hanya tidak memakai seragam.

‎”mana identitas kamu, mana surat tugas kamu,” ucap oknum pengelola wisata Tirta Ayu.

‎”saya kan intel, gimana saya mau pakai seragam lengkap polisi,” ucap anggota yang tak mau disebutkan namanya.

‎Aksi oknum ini jika tidak segera ditertibkan, akibatnya dapat memiliki dampak negatif yang signifikan.

‎“Di antaranya merusak citra destinasi wisata hingga dapat membuat wisatawan merasa tidak nyaman dan kecewa. Destinasi wisata ini sudah susah payah di bangun untuk menjadikan destinasi ini tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara,” ucapnya

‎“Jika tidak segera melakukan perubahan dalam etika, sopan santun dan ramah bagi para pengelola di lapangan, ke depan, kita khawatir wisatawan pasti merasa tidak nyaman, akibat sikap petugas yang belum dibekali pelatihan selama terlibat di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Indramayu,” paparnya lagi.

‎Adi menjabarkan, bila minat wisatawan pergi ke destinasi wisata pantai tirta ayu itu menurun. Kerugian ekonomi akibat aksi arogan oknum-oknum itu, dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Karena wisatawan mungkin akan memilih untuk tidak mengunjungi destinasi wisata tersebut dan yang kita khawatirkan, destinasi ini membuat wisatawan di luar Kabupaten Indramayu menjadi enggan ke sana akibat ulah oknum,” ujarnya.

‎Dengan begitu, baiknya menempatkan petugas ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Indramayu, sudah mengikuti pelatihan dan sikap yang sopan, ramah dan sadar wisata. “Selain itu juga, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata yang aman, nyaman dan tertib,” harap Adi.

‎Selain itu, kata Adi, perlunya peningkatan kesadaran dan kepatuhan hukum, agar semua pihak, termasuk petugas dan pengelola objek wisata, harus memahami dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku ke depannya. “Dengan begitu pelayanan yang baik dan profesional, dapat membuat wisatawan merasa nyaman dan tidak harus terjadi perdebatan dan sikap arogan,” ujarnya.

‎Menurut Adi, perlunya pendidikan dan pelatihan bagi petugas dan pengelola objek wisata, ini juga harus diberikan. “Agar semua yang ikut terlibat bisa terus mematuhi tentang pentingnya pelayanan yang baik dan profesional dengan melibatkan masyarakat sekitar objek wisata.

‎“Dengan memiliki rasa tanggung jawab bersama, insiden seperti ini kita harapkan tidak terulang kembali kepada semua pihak agar tetap ikut terlibat untuk peduli dan menjadikan, destinasi objek wisata di Kabupaten Indramayu, tetap menjadi prioritas dan primadona bagi semua wisatawan dari berbagai daerah serta mancanegara,” harap Adi.

Penulis : SR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *