KARAWANG – UNGKAPBERITA.COM-Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, menggelar kegiatan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman di Lapangan Futsal Dwi Putra, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kombes Pol Mulya Nugraha, S.I.K., M.H. selaku Kepala BP3MI Jawa Barat, Anisa Ulhidayah dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karawang, Kiki Bayhaki selaku Kasi Trantib Kecamatan Tegalwaru, perwakilan desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa AD, serta masyarakat dan tokoh setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
drg. Putih Sari: Bekerja ke Luar Negeri Harus Lewat Jalur Resmi
Dalam sambutannya, drg. Putih Sari menegaskan pentingnya masyarakat memperoleh informasi yang benar sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
“Bekerja ke luar negeri memang menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun harus dilakukan dengan cara yang benar dan aman. Jangan mudah tergiur tawaran kerja yang tidak jelas. Pastikan melalui jalur resmi yang telah diverifikasi oleh pemerintah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia semakin diperkuat melalui pembentukan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang sebelumnya masih berstatus badan.
> “Keseriusan pemerintah dalam melindungi pekerja migran kini semakin nyata,” tegas Putih Sari.
Waspadai Tawaran Kerja Ilegal dan Negara Tujuan Berisiko Tinggi
drg. Putih Sari juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergoda oleh tawaran kerja ke luar negeri yang tidak jelas asal-usulnya.
“Jangan sampai niat mencari penghasilan di negara orang justru berujung masalah. Hindari bekerja di negara yang berisiko tinggi atau sedang berkonflik. Saya tegaskan, Kamboja termasuk salah satu negara yang harus dihindari, apalagi jika berangkat menggunakan dokumen ilegal. Gunakan jalur resmi agar aman dan terlindungi,” imbaunya.
Ia menambahkan, pemerintah melalui BP2MI dan Komisi IX DPR RI terus memperkuat perlindungan bagi pekerja migran, mulai dari pra-keberangkatan, masa kerja di luar negeri, hingga setelah kembali ke tanah air.
“Kami ingin memastikan para pekerja migran memiliki keterampilan yang memadai, mendapatkan hak-hak yang layak, dan bekerja dengan perlindungan penuh di negara tujuan,” tambahnya.
—
BP2MI Siap Berantas Penempatan Ilegal
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP3MI Jawa Barat Kombes Pol Mulya Nugraha menjelaskan bahwa BP2MI berkomitmen memerangi praktik penempatan pekerja ilegal melalui sistem pendaftaran resmi dan pelatihan pra-keberangkatan.
“BP2MI memiliki sistem penempatan yang aman dan legal, dilengkapi dengan pelatihan pra-keberangkatan agar calon pekerja migran siap bekerja secara profesional dan terlindungi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman dokumen kerja bagi calon pekerja migran.
“Calon tenaga kerja harus tahu berapa lama ia dikontrak, berapa jam kerja setiap harinya, serta apa saja hak-hak yang akan diperoleh,” jelasnya.
Mulya Nugraha turut menyebut bahwa Kabupaten Karawang menempati peringkat keempat asal pekerja migran terbanyak di Jawa Barat, sementara Kabupaten Indramayu menduduki posisi pertama di tingkat nasional.
Peran Pemerintah Daerah Diperkuat
Sementara itu, Anisa Ulhidayah dari Disnaker Karawang menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengedukasi masyarakat tentang migrasi aman.
> “Kami mendorong masyarakat untuk mencari informasi langsung ke Disnaker atau BP2MI sebelum memutuskan berangkat ke luar negeri. Langkah ini penting agar mereka tidak menjadi korban penipuan tenaga kerja ilegal,” ujarnya.
—
Dorongan untuk Generasi Muda Karawang
Menutup kegiatan, drg. Putih Sari menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda Karawang agar memanfaatkan peluang global dengan semangat dan kesiapan yang matang.
> “Anak-anak muda Karawang harus percaya diri dan terus meningkatkan kemampuan. Dunia kerja kini semakin terbuka luas, baik di dalam maupun luar negeri. Jadilah generasi yang siap bersaing, berintegritas, dan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat Karawang tentang tata cara penempatan kerja luar negeri yang aman, serta mendorong lahirnya pekerja migran Indonesia yang terampil, mandiri, dan terlindungi secara hukum.
[Red]>
