Ungkapberita.com | Indramayu – Pasar malam yang diselenggarakan dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Indramayu tahun 2025, menuai sorotan. Kegiatan yang sejatinya untuk masyarakat ini dikabarkan dijadikan ladang bisnis kelompok tertentu.
Ratusan tenda untuk stand pedagang dan pelaku usaha telah didirikan. Peminat akan dikenakan tarif hingga jutaan rupiah untuk imbal sewa selama penyelenggaraan pasar malam. Harga yang relatif mahal itu tidak terjangkau oleh sebagian besar pelaku usaha kecil lokal.
Tak hanya itu, sejumlah mitra usaha, bahkan ‘diusir’ dari lokasi kegiatan karena dianggap mengganggu ladang bisnis penyelenggara. Seperti yang dialami sejumlah pedagang pada Senin, 29 September 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah orang yang mengklaim sebagai penitia penyelengara tiba-tiba datang dan membongkar lapak pedagang. Mereka berdalih bahwa keberadaan para pedagang diluar koordinasi panitia.
“Kami tidak mungkin datang lalu seenaknya mengisi lapak jualan kalau tidak atas undangan. Sekarang kami diminta untuk membongkar tenda dan lapak dagangan kami tanpa alasan yang jelas,” ujar salah satu pedagang kepada wartawan.
Dari hasil penelusuran, tenda-tenda untuk lapak pedagang diduga dikendalikan oleh seorang oknum berinisial DP. Ia menjadi penyedia jasa sewa tenda sehingga keberadaan lapak lain akan mengancam bisnisnya.
“Boleh berbisnis, cari keuntungan, tetapi harus juga memperhatikan mitra kegiatan. Jangan seenaknya mengusir dan membongkar lapak dagangan tanpa disampaikan dulu alasannya,” ungkap Das, salah satu mitra penyelenggara kegiatan pasar malam yang digelar di komplek Sport Center Indramayu ini.
Sekadar informasi, pasar malam tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu. Pasar malam dijadwalkan digelar mulai 25 September, namun hingga Senin, 29 September tenda-tenda pedagang masih tampak kosong. Sejauh ini, belum dapat konfirmasi resmi dari panitia, dalam hal ini Pemkab Indramayu.
Penulis : SR