Ungkapberita.com | Indramayu – Dugaan keterlibatan oknum polisi Bripda AMS atas kematian Putri Apriyani (24) alias Puput semakin menguat. Fakta baru menemukan bukti-bukti yang menguatkan dalam peristiwa tragis tersebut.
Demikian diungkapkan Toni RM, selaku kuasa hukum Karja (48), ayah kandung Putri, pada Rabu (13/08/2025), didepan ruangan Satreskrim Polres Indramayu.
Dikatakan Toni, menurut keterangan saksi yang merupakan teman dekat Putri inisial R sebelumnya pernah melihat Bripda AMS tinggal bareng bersama Putri di kamar kos tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya itu, lanjut Toni, saksi R Juga mengatakan bahwa ia (saksi) pernah melihat baju seragam polisi milik Bripda AMS tergantung didalam kamar kos Putri. Bukti-bukti ini dinilai adanya kesesuaian atas dugaan keterlibatan oknum polisi tersebut.
Toni juga mengungkapkan bukti lainnya yang lebih memperkuat dan bisa membuat terang benderang dugaan keterlibatan Bripda AMS dalam kasus kematian tragis putri tersebut.
Diterangkan Toni, bahwa pada Senin (11/08/2025), ahli waris Putri mendatangi salah satu Bank untuk mencetak buku tabungan rekening koran milik Putri.
Terkuak, sebelum kematian Putri ternyata muncul histori dalam buku tabungan tersebut ada transaksi perpindahan uang ke rekening atas nama Bripda AMS senilai Rp.32 juta. Toni menilai fakta ini menjadi bukti yang memperkuat.
“Saya menduga ini motifnya uang, karena sebelum kematian Putri ada transaksi perpindahan uang dari rekening Putri ke rekening Bripda AMS,”Terangnya.
Dipaparkan Toni, menurut keterangan dari pihak keluarga Putri, bahwa korban telah menerima sejumlah uang sebanyak tiga kali dari ibunya yang bekerja diluar negeri sebagai TKI.
Penerimaan pertama sebanyak dua kali, pada 4 Agustus 2025 senilai Rp.16,5 juta dan Rp.4 juta. Kemudian pada 7 Agustus 2025, korban menerima uang Rp.16 juta. Total keseluruhan uang yang diterima korban dari ibunya itu sebesar Rp.36,5 juta.
Uang tersebut, lanjut Toni, rencananya akan digunakan untuk menggadai sawah keluarga korban.
“Dari bukti-bukti yang ada dan keterangan dari saksi R, ini memperkuat ada dugaan Bripda AMS terlibat dalam kasus kematian Putri,”Tegasnya.
Sebelumnya, menurut kesaksian R bahwa ia ditelepon Bripda AMS menggunakan HP/ponsel milik Putri bermaksud meminjam namanya untuk pengajuan pinjaman modal usaha di salah satu Bank.
Namun, permintaan Bripda AMS tersebut tidak ia penuhi karena saksi R tidak mempercayai bahwa rencana pinjaman uang tersebut digunakan untuk modal suatu usaha.
Toni menambahkan, Bripda AMS patut dicurigai sebagai pelaku atas kematian Putri karena menurutnya dia orang yang terkahir bersama Putri.
Dari rekaman cctv, Toni Menyebutkan bahwa Bripda AMS terlihat berjalan kaki keluar dari lokasi kejadian tewasnya Putri.
Seperti diketahui, Putri Apriyani alias Puput (24) ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuh didalam sebuah kamar kos rifda 4 di Blok Ceblok Desa Singajaya Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (09/08/2025) kemarin.
Penulis : SR